Nama : Filham Rhamdani
NPM : 13113475
Kelas : 2 KA 03
KOMUNIKASI
Komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain.
Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedarkata-kata yang
digunakan dalam percakapan, tetapijuga ekspresi wajah, intonasi, titik putus
tidak hanya memerlukan transmisi data, tetapi bahwa tergantug pada ketrampilan-
ketramilan tertentu untuk membuat sukses pertukaran informasi.
T. Hani Handoko: (T. Hani Handoko,
Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272)
PROSES KOMUNIKASI
Sebagai suatu proses, komunikasi
mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan,
hal-hal yang berlawanan (kontradiktif), yang sama (selaras, serasi), serta
meliputi proses menulis, mendengarkan, dan mempertukarkan informasi.
Menurut Bovee dan Thill, proses
komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu:
1.Pengirim mempunyai suatu idea tau
gagasan.
2.Pengirim mengubah ide menjadi
suatu pesan.
3.Pengirim menyampaikan pesan.
4.Penerima menerima pesan.
5.Penerima menafsirkan pesan.
6.Penerima memberi tanggapan dan
mengirim umpan balik kepada pengirim.
(
http://www.lusa.web.id,proses-komunikasi,28 Februari 2013 pukul 19:30 )
JENIS-JENIS KOMUNIKASI
Untuk mengetahui komunikasi antara
pimpinan perusahaan dengan karyawan komunikasi dibedakan menjadi tiga menurut
jenisnya: (Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986)
a. Downward
Communication
Koordinasi melalui rencana yang
telah dibuat (by plan) yang dapat dikatakan koordinasi itu mencapai bentuk
komunikasi yang akhirnya berjalan kebawah. Komunikasi ini bersifat satu arah
dari pemimpin kepada bawahanya. Informasi yang disampaikan meliputi antara
lain, kebijaksanaan pemimpin, peraturan, ketentuan yang harus diikuti oleh
pekerja. jadwal kegiatan atau program dan alokasi sumber-sumber.
b. Upward
Communication
Koordinasi melalui umpan balik (feed
back), berarti komunikasi teratur keatas, dari bawahan kepimpinan terutama
dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, pemimpin atau
manajer sangat memerlukan input informasi yang berupa laporan, saran dari
bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan itu.
Adapun karakteristik umpan balik
yang efektif antara lain:
a) Intensi
a) Intensi
Umpan balik yang efektif jika
diarahkan secara langsung untuk menyempurnakan pelaksanaan pekerjaan dan lebih
menjadikan pegawai sebagai harta milik organisai yang paling berharga, umpan
balik semacam ini tidak bersifat hal-hal yang bersifat pribadi dan eharusnya
tidak berkompromi dengan perasaan-perasaan pribadi, harga diri dan cita-cita
pribadi. Umpan balik yang positif hanyalah mengurusi atau hanya diarahkan pada
aspek-aspek pekerjaan pegawai.
b) Kekhususan
Umpan balik yang efektif dirancang
untuk membekali penerima dengan informasi yang khusus sehingga mereka apa yang
harusnya dikerjakan untuk suatu situsi yang benar.
c) Deskriptif
Efektifitas umpan balik dapat pula
dilakukan dengan lebih bersifat dekriptif dengan memberikan penjelasan mengenai
pelaksanaan pekerjaan.
d) Kemanfaatan
Umpan balik ini hendaknya mengandung
informasi yang dapat dipergunakan oleh pegawai atau pejabat untuk memperbaiki
dan menyempurnakan pekerjaanya
e) Tepat Waktu
Umpan balik yang efektif terdapat
pertimbangan-pertimbangan yang memperhitungkan factor-faktor yang tepat
f) Kesiapan
Agar supaya umpan balik bisa efektif
para pegawai hendaknya mempunyai kesiapan untuk menerima umpan balik tersebut.
g) Kejelasan
Umpan balik bisa efektif jikalau
dapat dimengerti secara jelas oleh penerima.
h) Validitas
Agar supaya umpan balik dapat
efektif maka umpan balik tersebut hendaknya dapat dipercaya dan syah.
i) Komunikasi
Horizontal atau Diagonal
Koordinasi melalui interaksi lateral
sebenarnya merupakan satu alur komunikasi atau informasi yang sifatnya
horizontal atau diagonal antar departemen/unit-unit dalam organisasi.
KOMUNIKASI EFEKTIF
Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang
penting dan kompleks. Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis,
politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu
penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada
teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.
(Mingay, 2005: 2; dan Soller, Lesgold, Linton dan
Goodman, 1999: 1-8)
IMPLIKASI MANAJERIAL
Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan
produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan
efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul
dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa
batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis
artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan
oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang
diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam
dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial
tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup
seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu
berada.
( Heri Y , Implikasi Manajerial, http://herisllubers.blogspot.com/implikasi-manajerial-implikasi.html/ 7:47 18 Maret 2015 )
Daftar Pustaka
T. Hani Handoko: (T. Hani Handoko,
Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272)
(
http://www.lusa.web.id,proses-komunikasi,28 Februari 2013 pukul 19:30 )
(Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986)
(Mingay, 2005: 2; dan Soller, Lesgold, Linton dan
Goodman, 1999: 1-8)
( Heri Y , Implikasi Manajerial, http://herisllubers.blogspot.com/implikasi-manajerial-implikasi.html/ 7:47 18 Maret 2015 )