Selasa, 17 Maret 2015

Peran Komunikasi Dalam Organisasi

Nama   : Filham Rhamdani
NPM    : 13113475
Kelas   : 2 KA 03


KOMUNIKASI

Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedarkata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapijuga ekspresi wajah, intonasi, titik putus tidak hanya memerlukan transmisi data, tetapi bahwa tergantug pada ketrampilan- ketramilan tertentu untuk membuat sukses pertukaran informasi.
T. Hani Handoko: (T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272)


 PROSES KOMUNIKASI

Sebagai suatu proses, komunikasi mempunyai persamaan dengan bagaimana seseorang mengekspresikan perasaan, hal-hal yang berlawanan (kontradiktif), yang sama (selaras, serasi), serta meliputi proses menulis, mendengarkan, dan mempertukarkan informasi.

Menurut Bovee dan Thill, proses komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu:

1.Pengirim mempunyai suatu idea tau gagasan.
2.Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
3.Pengirim menyampaikan pesan.
4.Penerima menerima pesan.
5.Penerima menafsirkan pesan.
6.Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.

( http://www.lusa.web.id,proses-komunikasi,28 Februari 2013 pukul 19:30 )


JENIS-JENIS KOMUNIKASI

Untuk mengetahui komunikasi antara pimpinan perusahaan dengan karyawan komunikasi dibedakan menjadi tiga menurut jenisnya: (Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986)

a.    Downward Communication
Koordinasi melalui rencana yang telah dibuat (by plan) yang dapat dikatakan koordinasi itu mencapai bentuk komunikasi yang akhirnya berjalan kebawah. Komunikasi ini bersifat satu arah dari pemimpin kepada bawahanya. Informasi yang disampaikan meliputi antara lain, kebijaksanaan pemimpin, peraturan, ketentuan yang harus diikuti oleh pekerja. jadwal kegiatan atau program dan alokasi sumber-sumber.

b.    Upward Communication
Koordinasi melalui umpan balik (feed back), berarti komunikasi teratur keatas, dari bawahan kepimpinan terutama dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat teknis, pemimpin atau manajer sangat memerlukan input informasi yang berupa laporan, saran dari bawahan untuk dapat mengkoordinasikan seluruh kegiatan itu.

Adapun karakteristik umpan balik yang efektif antara lain:
a)    Intensi
Umpan balik yang efektif jika diarahkan secara langsung untuk menyempurnakan pelaksanaan pekerjaan dan lebih menjadikan pegawai sebagai harta milik organisai yang paling berharga, umpan balik semacam ini tidak bersifat hal-hal yang bersifat pribadi dan eharusnya tidak berkompromi dengan perasaan-perasaan pribadi, harga diri dan cita-cita pribadi. Umpan balik yang positif hanyalah mengurusi atau hanya diarahkan pada aspek-aspek pekerjaan pegawai.

b)    Kekhususan
Umpan balik yang efektif dirancang untuk membekali penerima dengan informasi yang khusus sehingga mereka apa yang harusnya dikerjakan untuk suatu situsi yang benar.

c)    Deskriptif
Efektifitas umpan balik dapat pula dilakukan dengan lebih bersifat dekriptif dengan memberikan penjelasan mengenai pelaksanaan pekerjaan.

d)    Kemanfaatan
Umpan balik ini hendaknya mengandung informasi yang dapat dipergunakan oleh pegawai atau pejabat untuk memperbaiki dan menyempurnakan pekerjaanya

e)    Tepat Waktu
Umpan balik yang efektif terdapat pertimbangan-pertimbangan yang memperhitungkan factor-faktor yang tepat

f)    Kesiapan
Agar supaya umpan balik bisa efektif para pegawai hendaknya mempunyai kesiapan untuk menerima umpan balik tersebut.

g)    Kejelasan
Umpan balik bisa efektif jikalau dapat dimengerti secara jelas oleh penerima.

h)    Validitas
Agar supaya umpan balik dapat efektif maka umpan balik tersebut hendaknya dapat dipercaya dan syah.

i)    Komunikasi Horizontal atau Diagonal
Koordinasi melalui interaksi lateral sebenarnya merupakan satu alur komunikasi atau informasi yang sifatnya horizontal atau diagonal antar departemen/unit-unit dalam organisasi.


KOMUNIKASI EFEKTIF


Komunikasi efektif dipandang sebagai suatu hal yang penting dan kompleks. Dianggap penting karena ragam dinamika kehidupan (bisnis, politik, misalnya) yang terjadi biasanya menghadirkan situasi kritis yang perlu penanganan secara tepat, munculnya kecenderungan untuk tergantung pada teknologi komunikasi, serta beragam kepentingan yang ikut muncul.
(Mingay, 2005: 2; dan Soller, Lesgold, Linton dan Goodman, 1999: 1-8)


IMPLIKASI MANAJERIAL



Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang ada. apa implikasi manajerial yang muncul dari organisasi tanpa pembatas (borderless Tipe organisasi transnasional/tanpa batas memakai pengaturan yang mengeliminasi atau menghapus halangan geografis artitisial.Para manajer memilih pendekatan ini dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas di pasar global yang kompetitif.Implikasi yang dirasakan oleh para pihak manajer adalah bagaimana mereka bisa mengembangkan produk yang diproduksi di negara lain,dengan baik dengan cara memanfaatkan sumber daya alam dan manusia yang ada pada negara ttersebut.Jadi struktur organisasi manajerial tidak akan berpusat pada satu organisasi manajerial namun harus mencakup seluruh struktur organisasi manajerial di seluruh negara dimana perusahaan iitu berada.
( Heri Y , Implikasi Manajerial, http://herisllubers.blogspot.com/implikasi-manajerial-implikasi.html/ 7:47 18 Maret 2015 )


Daftar Pustaka

T. Hani Handoko: (T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 272)
( http://www.lusa.web.id,proses-komunikasi,28 Februari 2013 pukul 19:30 )
(Soejono Trimo, Analisis Kepemimpinan Angkasa Bandung. 1986)
(Mingay, 2005: 2; dan Soller, Lesgold, Linton dan Goodman, 1999: 1-8)
( Heri Y , Implikasi Manajerial, http://herisllubers.blogspot.com/implikasi-manajerial-implikasi.html/ 7:47 18 Maret 2015 )